Kamis, 04 Agustus 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Daya Dasar Dalam Musik


BAB I
PENDAHULUAN

Ada berbagai jenis musik yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Misalnya musik tradisional yang dulu sangat di gemari oleh penduduk kraton. Karena zaman terus maju dan musik-musik yang berkembang di duniapun semakin pesat, maka sekarang kita banyak mengenal jenis-jenis musik yang banyak di gemari oleh setiap manusia, yakni musik pop, rock, dan lain sebagainya.
Dampak sosial dari merajalelanya musik-musik ini, terasa sangat dominan pada generasi muda, atau paling tidak, mereka berjuang muda.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    GENERASI MUDA DALAM MUSIK
Membicarakan musik merupakan keasyikan tersendiri,, sebab kita dihadapkan pada masalah-masalah yang sangat kita sukai, kita senangi, kita nikmati. Secara umum, sudah tentu hal ini sangat benar, sebab musik dikatakan sudah menguasai dengan hampir mutlak, sebagian dari hidup kita.
Musik sedemikian rusaknya kedalam kehidupan sosial masyarakat. Ia telah mengibarkan benderanya di pangung-pangung kesenian, konser-konser, radio, televisi, toko-toko, pusat perbelanjaan, di rumah-rumah, kamar-kamar, di warung-warung, di dalam mobil, di lokalisasi pelacuran, ataupun dikampus-kampus, sebagai iringan atau sebagai back sound, ia menemani manusia disaat manusia sedang belajar, bersantai, rekreasi, perjalanan, pacaran atau dalm perta-pesta, bahkan ketika sepasang manusia sedang melakukan kegiatan yang bersifat pribadi. Sehingga dengan demikian, nyatalah bahwa musik merupakan kebutuhan yang hakiki dalam kehidupan kita sehari-hari. Tiada hari tanpa musik.
Dampak sosial dari meraja lelanya musik-musik ini, terasa sangat dominan pada generasi muda. Pemusik atau penikmatnya sebagian besar adalah generasi muda, atau paling tidak, mereka yang berjiwa muda. Akan halnya penikmatan musik ini, sejarah juga telah membuktikan, bahwa salah satu sifat atau ciri manusia Indonesia adalah artisik. Penikmatan musik yang terjadi dai kamar-kamar atau di disco-disco sambil beeajojing, menyebabkan generasi muda gila musik. Satu generasi yang berlatar belakang cross-cultural  di indonesia, telah mmbentuk satucitra tersendiri, bagi kehidupan musikaria di sekitar kehidupan anak-anak muda. Dominasi musik barat dalam kehidupan sehari-hari. Lepas dari masalah positif-negatif, baik-buruk, atau benar-salahnya, hal ini sudah menunjukkan suatu dinamika kehidupan generasi muda. Suatu aksi telah mendapatkan reaksi.
Musik yang kita dengar sehari-hari secara umum, merupakan suatu kumpulan atau susunan bunyi atau nada, yang mempunyai ritme tertentu, serta mengandung isi atau nilai perasaan tertentu.
Ada beberapa hal definisi tentang musik, yang diucapkan atau dihasilkan para ahli. Sifatnya memang mengandung subjektif, tetapi minimal dapat digunakan sebagai bahan perbandingan. Diantaranya adalah:
·         Musik adalah ekspresi dari suatu yang agung
·         Musik adalah bahasa dunia: ia tidak perlu diterjemahkan, dalam musik berbicara dari jiwa kepada jiwa
·         Musik adalah suatu daerang atau suatu kawasan tempat dimana kata-kata tidak perlu ikut serta
·         Musik adalah janji atau jaminan akan hidup yang kekal abadi
·         Musik adalah bunyi-bunyian yang logis tetapi bukan logika dari suatu argumentasi, musik adalah suatu himpunan teratur dari vutalitas, suatu impian dimana-mana bunyi-bunyian dersatu padu dan mengkristalisasi
·         Musik adalah suatu perwujudan yang lebih tinggi daripada budi dan filsafat.
Kalau kita telusuri proses awal terbentuknya komunikasi kita dengan musik pop, ternyata kita  menemui suatu jalur khusus yang berliki-liku. Dari ide, melewati seleksi untuk direkam, pemilihan penyanyi, proses rekaman yang serba elektronik, publikasi, marketing, dan sebagainya. Dan kalau kita kihat, proses apa ini? Ini adalah suatu proses industri  dari suatu karya musik. Seni sudah berubah menjadi suatu karya industri.
Jenis “rock” ternyata masuk ke indonesia karena industri juga. Ia masuk lewat piringan hitam, cassette, atau top hit, top ten, top twenty atau apapun istilahnya, yang merupakan sarana promosi, langsung atau tidak , di radio-radio dan televisi. Dampak yang sangat terasa dalam kehidupan anak-anak muda, terutama kita lihat, betapa girangnyabersemangat dan antusiasinya mereka, ketika ada konser rock.
Diantara musik yang ada di indonesia, luar jenis-jenis musik yang dominan diatas, ada satu jenis musik yang erat kaitannya dengan kebudayaan islam. Satu contoh adalah kasidah. Kasidah dalam islam merupakan sajak lirik dengan metrum yang sesuai di nyanyikan atau disenandungkan, baik oleh penyanyi tunggal, paduan suara maupun sambut menyambuut antara keduanya. Isinya berupa pengagunggan terhadap ke Esaan Allah SWT, melukiskan kebesaran rasulnya, mengajak beramal dan berjihat di jalan Allah SWT serta anjungan untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagai alat pengiring biasanya digunakan rebana, ini juga meliputi alat modern.
Kehidupan kasidah di indonesia sudah mengakami banyak perkembangan pada dekade terakhir ini. Pengaruh-pengaruh musik jenis lain yang “masuk” kedalam kasidah buatan tahun 60/ 70 an.
Musik masa kini membanjir, telah merasuk jiwa anak muda, sehingga ketika kasidah menjadi pokok garapan, maka sadar atau tidak pengaruh musik masa kini untuk masuk kedalam kasidah. Secara sadar  unsur-unsur perbaruan itu memang sengaja ditampilkan unruk menarik nikmat. Melihat kenyataan ini, ternyata kasidah dapat dikembangkan jenis musik pengiringnya.


B.     PANDANGAN-PANDANGAN ISLAM TENTANG MUSIK MASA KINI

H. ABDULLAH BIN Nuh dalam musyawarah seniman budayawan islam menyampaikan prasarananya yang berjudul “kebudayaan dan kesenian menurut hukum islam” disitu ia memaparkan beberapa pendapat dari orang-orang yang berwenang dan berkewibawan dalam islam mebenarkan kesenian, diantara lain:
·         Mahmud Syaltul, Syaikhil Azhar berfatwa, bahwa ia cenderung kepada pendapat, bahwa tidak ada alasan berdsarkan Al-Quran dan Hadits, atau Qisas yang mengharamkan suara merdu berirama beserta alat apa saja.
·         Al-Nabulsi berfatwa bahwahadits-hadits yang dianggap alasan utuk mengharamkan musik adalah menunjukkan haramnya itu kalau berhubungan dengan perbuatan-perbuatan haram.
·         Pada Abdullah bin Zubair ada beberapa jariah yang pandai main gambus
·         Syair hasan bin Thabib, penyair Rasulullah, dinyanyikan oleh seorang biduanita dengan mizhar
·         Islam memang ada menghukum kesenian tertentu bersifat haram

C.    MUSIK ISLAM
Musik islami merupakan bentuk kesenian yang khas. Ia tidak semata-mata seni untuk alat dalam mencapai tujuan tertentu. Sebab dengan melandaskan takwa, akan lahir musik islami yang tetap menjamin kebebasan si seniman, tetapi dapat juga menyampaikan nilai-nilai islam secara lamgsung maupun tidak, kepada penikmatnya.
Kita justru harus bersikap terbuka dngan musik-musik yang datang dari luar, terhadap perkembangan teknologi, apapun perkembangan kebudayaan pada umumnya. Disamping kita juga harus sekaligus menguji, serta menimbang hal-hal mana yang patut kita tolak, atau kita kembangkan lebih lanjut. Batasan dalam hal ini tidak ada yang mutlak, sebab kebudayaan bukanlah barang mati. Dalam islam, yang mutlak adalah agama, sebab ia adalah wahyu Tuhan. Sedangkan kebudayaan islam tebentuk dari manusia-manusia islam itu sendiri. Perkembangan kebudayaan pada umumnya ditentukan atau di lahirkan oleh akal budi manusia, untuk kepentingan hubungan antara manusia dengan manusia, yang juga sudah diatur oleh agama. Atas dasar itu, kita dapat mencari hal-hal, yang dalam hal ini adalah musik. Jadi kita harus luwes, sadar situasi, tanpa meninggalkan perintah AllahSWT.
Perlu diadakan forum musik jenis ini, dalam wujud pementasan ataupun diskusi secara lebi kontinyu, mengingat hal ini dapat untuk lebih mengembangkan serta membahasa berbagai kemungkinan dalam penciptaan atau pementasan musik islami. Kebudayaan islam harus berkembang sesuai dengan kata hati orang islam itu sendiri.
Karya seni akan tercipta dan terus berkembang, bila inovasi terus dilakukan. Dalam hal ini, faktor pendidikan musik dan pendidikan agama islam, sangatlah penting, sebab akan menjadi dasar yang mutlak bagi seniman, walaupun itu lebih banyak bekerja dengan perasaannya.
Yang paling penting dalam kelompok faktor-faktor generasi muda, islam, musik dn rock adalah generasi muda islam harus dapat bersikap, berbuat sesuatu, serta mempertanggung jawankannya.

D.    PEMAHAMAN DAN PENGHAYATAN MUSIK
Seni kaeawitan, degung sunda, musik kolintang, dan gendi sriwijaya adalah contoh dari musik daerah yang jumlah dan ragamnya banyak sekali. Gubahan musik pada munegri, gugur bunga, hallo-hallo bandung, dan syukur adalah lagu-lagu nasional yang pada saat tertentudapat mengubah menjadi ungkapan perasaan yang mampu meluluhkan perasaan kebangsaan. Musik daerah maupun musik nasional adalah salah satu karya musik yang mengambarkan  ungkapan perasaan situasi dan kondisi kejiwaan maupun semangat yang berbeda-beda. Didalamnya tercantum suatu ungkapan perasaan yang beraneka ragam. Perasaan berupa kecintaan kepada tanah air, kebanggaan terhadap hasil budaya, ungkapan keberanuan, kegelisahan dan bahkan mengungkapkan cita-cita luhur.
Terlepas dari segala kekurangan yang timbul, usaha mengangkat musik trasidional, lebih-lebih dilakukan oleh anak-anak muda, ketengah-tengah masyarakat pencinta musik ini patu dihargai. Usaha tersebut boleh dikatakan sebagai sumbangansekelompok anak muda terhadap warisan nilai budaya bangsa, khususnya dibidang musik-musik tradisional.
Musik tradisional menunjukkan satu musik yang bersifat kolektif yang ada/ terdapat dalam satu komunitas tertentu. Komunitastempat diketemukannya musik yang bersangkutan biasa yang sudah mempunyai tingkat peradaban tinggi maupun komunita yang masih mempunyai tingkat peradaban rendah atau terbelakang.
Pemisahan komunitas dalam dua kutub trsebut tidaklah berlebihan, mengingat dalam disiplin ethmomusicology dikenal pemisahan antara “folk music” dengan “primitove music”.
Musik-musik yang bersifat tradisional dan kolektif tersebut dianggap menggambarkan kepribadiankomunal atau masyarakat setempat. Secara demikian, musik-musik tersebut sekaligus menyalakan semangat atau spirit kebersamaan dari komunitas yang bersangkuta. Perbedaan antara musik-musik tradisional yang dalam daerah pertanian dan nelayan bisa dipakai sebagai contoh khasus ini.
Pada sisi lain musik tradisional selalu berhubungan dengan kehidupan sehari-hari suatu komunitas. Dan banyak suatu komunitas setempat. Misalnya, untuk keperluan upacara yang bersifat ritual, untuk kepentingan pekerjaan, mengurangi tari-tari tradisional atau bisa juga sebagai sarana menyebarkan nilai-nilai budaya ataupun sejarah komunitas setempa.
Dari segi lirik lagu-lagu tradidional, umumnya bersifat sederhana dengan pengulangan-pengulangan yang tetap. Dari persepsi sederhana tentang musik tradisional tersebut ada beberapa ciri yang dianggap menonjol dalam karya musik tradisional, yaitu:
·         Karya musik itu berkembang dalam suatu komunitas.
·         Karta tersebut menggambarkan kepribadian komunal.
·         Karya tersebut menyuarakan semangat dan spirit kebersamaan komunitas
·         Karya tersebut senantiasa berkaitan dengan kehidupan sehari-hari anggota komunitas
·         Sifatnya fungsional
·         Proses pewarisnya tidak mengenal cara-cara tertulis.


E.     PENYUSUTAN TERHADAP GENDHING-GENDHING KLASIK JIWA
Gendhing dalam pengertian yang lias berarti semua bentuk komposisi gamelan. Dalam pengertian yang sempit berarti komposisi gamelan yang terdiri atas dua bagian, yakni merong dan inggab. Merong adalah bagian pertama dari gendhing yang mengandung suasana agung, khidmat, tenang. Inggab adalah bagian gendhing yang bersuasana gairah.
Gendhing yang terdiri atas merong dan inggab itu hanya berlaku untuk bentuk-bentuk tertentu, yaitu mulai dari bentuk ketbuk loro kerep sampai dengan bentuk ketbuk wolu kerep atau ketbuk papat arang, yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut.
·         Gendhing ketbuk 2 kerep (dalam satu gongan terdiri dari 4 satuan kenong, setiap satuan kenong terdiri 16 sabetan balungan, jadi dalam satuan gong terdiri atas 4 x 16 atau 64sabetan balungan)
·         Gendhing ketbuk 2 orang, (dalam satu gongan terdiri atas 4 satuan kenong, dalam setiap satuan kenong terdiri atas 32 sabetan balungan, jadi dalam satuan gong terdiri atas 4 x 32 atau 128 sabetan galungan)
Adapun kombinasi yang lenih kecil dari bentuk-bentuk gendhing I sampai V itu dikalangan pengrawit dicebut nama bentuknya, seperti ladrang, ketawang, lancaran, ayak-ayak , srepeg, sampak, kemuda. Sebagai berikut:
a.       Ladrang (dalam satuan gong terdiri atas 4 satuan kenong, setiap satuan kenong terdiri atas 8 sabetan balungan, jadi dalam satuan gong tersebut terdiri ata 4 x 8 atau 32 sabetan balungan)
b.      Ketawang (dalam satuan gong terdiri atas 2 satuan kenong, setiap satuan kenong terdiri atas 8 sabetan balungan, jadi dalam satuan gong tersebut terdiri ata 2 x 8 atau 16 sabetan balungan)
c.       Lancaran, yaitu komposisi dalam satuan gong terdiri atas 4 satuan kenong, setiap satuan kenong terdiri atas dua sabetan balungan, namun biasanya, jarang sekali gendhing lancaran yang hanya terdiri atas 1 gong, sedikitnya 2 satuan gong.
Pradjapangwarit menggolongkan bentuk-bentuk gendhing itu kedalam 3 golongan:
1)      Golongan gendhi ageng untuk gendhing II sampai denganV
2)      Gendhing tengaban untuk gendhing I yang sidikitnya terdiri atas 2 putaran
3)      Gendhing alit untuk gendhing satu  yang terdiri atas i putaran, ladrang, dan ketawang.
Selain aturan bentuk di atas, setiap golongan gendhing mengikuti aturan “garap”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar